Archive for Januari, 2009

Ibadat Syukur Ulang Tahun Mudika Maria Dolorosa

MInggu, 11 Januari 2009 dalam rangka Ultah ke-1 Mudika Santa Maria Dolorosa diadakan pesta secara sederhana di basecamp yang sederhana pula. Acara diikui lebih dari 50 peserta. Diiringi hujan rintik-rintik….Sesuai rencana tepat pukul 13.00 WIB dimulailah acara dengan ibadat syukur. Ibadat Syukur dipimpin oleh Pastor Agus. Oya, tema acara ini adalah “Tiada Lelah Bekerja di ladangnya Tuhan”

Dalam renungan pastor Agus memberikan perumpaan tentang kita yang bekerja di ladang Tuhan seperti anak pertama, anak kedua dan anak ketiga. Dikatakan bahwa anak pertama adalah orang yang diberi tugas dan sanggup namun tidak menjalankan tugas itu, anak kedua adalah orang yag diberi tugas dan mengatakan tidak sangup, namun sesekali masih mau menjalankan tugas itu sedang orang ketiga adalah orang yang menjawab Ya dan menjalankan tugas itu bahkan sesekali mengambil tugas orang lain. Orang ke tiga inilah yang sngat diharapkan oleh Gereja.

Dalam kegiatan ini juga diadakan sharing dari OMK paroki dan tentu beberapa nasehat dari pendamping OMK lingkungan, mas Rafael Susanto dan pendamping OMK Paroki Mas Martinus Rudy.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Lingkungan Sta. Maria Dolorosa, Pengurus Wilayah, Dewan Paroki dan tamu undangan lainnya.

Acara yang begitu padat bisa berjalan tepat waktu, sekitar jam 15.20 menit acara ini sudah selesai…..Selamat Ultah ke 1 ya……semoga semakin berkembang dan siap menjadi anak ketiga

Salam

11 Januari 2009 at 11:18 pm Tinggalkan komentar

Fokus>>>

Natal Lagi, Natal Lagi!

 

 

Rm. Agustinus Malo Bulu. C.Ss.R

 

J

udul di atas saya adaptasi dari sentilan atau gurauan jaman sekarang, ”Lo lagi, lo lagi !”.  Sentilan ini bisa menyiratkan pesan positif atau negatif, tergantung bagaimana perasaan seseorang yang mengungkapkannya.  Kalau sedang malas, kesal atau bosan, pesannya bisa negatif. Tapi, kalo lagi senang, akrab, pesannya menjadi positif.  Ibarat segelas kopi di pagi yang dingin, menghangatkan suasana. 

 

Dalam nada yang sama, kalau seseorang begitu tak sabar lagi untuk merayakan natal, sentilan di atas mengandung kerinduan karena natal membawa makna.  Tetapi kalau  cuek is the best, tidak peduli dengan natal sentilan ini tidak lebih dari ungkapan kebosanan.  Natal tidak membawa makna apapun.

 

Ketika merenungkan mengenai makna natal, sesuai permintaan redaksi, saya teringat sebuah SMS dari seorang ibu pada tanggal 12 Desember 2008.  Saya membuka kotak masuk pada HP saya.  Nah Ketemu!  SMS terkirim pada pukul 20:19:01 dengan pengirim 08136064xxx.  Mat mlm.Romo.  Sbntr lg kt akn raykan Natl.  Aku mo tny, sbnry apa ya yg mo kita raykan, Hari Kelahirny/HUT TUHAN YESUS? Atw KdtganNya…”  (Selamat malam romo.  Sebentar lagi kita akan merayakan Natal.  Saya mau tanya, sebenarnya apa ya yang mau kita rayakan, hari kelahiran/Hari Ulang Tahun Tuhan Yesus, atau KedatanganNya?, red).

 

Saya salut dengan pertanyaan ibu ini.  Kalau dia bertanya tentang apa yang kita rayakan, pikiran positif saya mengatakan bahwa ibu ini serius merenungkan dan mempersiapkan natal.  Saya menjawab singkat a la SMS, ”gak usa dipisakn, intinya sama.  Yang lahir adalah DIA yg kedtangany kita nantikn” Selesai.

 

Apakah natal bagi kita atau apakah natal masih bermakna bagi kita ?

 

N

atal adalah adalah kebahagiaa.  Bahagia karena kita boleh mengalami kasih Allah yang menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus.  ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia menganugerahkan PutraNya yang tunggal…”(Yoh 3: 16).

 

Kebahagiaan itu terungkap dalam kemeriahan pesta natal yang dibumbui dengan kue natal, bagi-bagi kado, pohon natal yang terang.  Kebahagiaan itu terungkap dalam hangatnya senyum dan jabat tangan, ”Selamat Natal”, atau ”Damai Natal”.  Natal membawa pesan kebahagiaan tidak saja bagi keluarga dan sahabat, tetapi semua orang yang kita jumpai.

 

Kita bersukacita dan berbahagia karena Allah menepati janjiNya untuk menyelamatkan kita.  Hati kita jadi damai mengalami kasih Allah yang demikian besar ini.  Karena itu, natal membawa damai di tengah hati yang kalut.  Natal membawa pesan damai di tengah dunia yang dibalut kesepian, permusuhan, dan penindasan.  Natal mengajak kita tidak hanya untuk menikmati damai, tetapi juga untuk menjadi duta damai bagi mereka yang dibalut kesepian, hidup tanpa harapan, bagi mereka yang terkungkung rasa benci dan dendam.

Natal adalah solidaritas.  Saya teringat pesan balasan dari ibu itu, ”Bagi saya, Natal adl kasih krn Tuhan brkenan mnj salh 1 dari kita” (Bagi saya, natal adalah kasih.  Karena Tuhan berkenan menjadi salah satu dari kita, red). Luar biasa.  Memang natal adalah kasih.  Karena kasihNya, Allah mau menjadi manusia, salah seorang dari antara kita.  Ini adalah solidaritas Allah.  Allah Yang Maha Tinggi mau solider dengan manusia dalam seluruh kemanusiaan kita, bahkan yang paling hina.

 

Dia lahir di kandang domba, bukan di rumah sakit atau klinik bersalin seperti kebanyakan dari kita.  Dia dibaringkan di palungan, tidak seperti kita yang lahir nyaman di atas empuknya kasur.  Proses kelahirannya tidak diba ntu oleh siapapun, tidak seperti kita yang dibantu dokter dan perawat.  Dia dikunjungi para gembala, ditemani domba-domba.  Kita dikunjungi sanak keluarga lengkap dengan hadiah-hadiah.  Singkatnya, Dia mau berbagi kemiskinan dan berbagi penderitaan dengan kita.  Dia mau berbagi hidup dengan kita.  Karena natal itu membawa pesan solidaritas, pesan peduli, pesan belarasa, pesan berbagi dengan sesama yang hidupnya kurang beruntung.  Mereka ada di sekitar kita.  Maukah kita peduli ?

 

Dalam suasana natal yang membahagiakan ini, mari kita laksanakan tugas panggilan kita masing-masing dengan penuh sukacita dan damai; supaya terciptalah persaudaraan sejati, perdamaian sejati dan kepedulian sejati pada sesama yang berhak menikmati damai.  Dengan itulah Tuhan Yesus sungguh lahir dalam hidup dan hati kita.  Selamat natal lagi….

 

 

”Tuhan boleh lahir seribu kali di Betlehem,

tetapi jika Ia tidak lahir kembali dalam hidup kita,

maka sia-sialah pesta natal”

(Angelus Silessius)

2 Januari 2009 at 4:03 pm Tinggalkan komentar

Ku_Bis

 

ALBERTUS suwahYUDI

(Wakil Ketua OMK Link. Sta. Maria Dolorosa)

 

 

Hai-hai!!! Kubis kali ini kita, redaksi Creackers, menjijing nama Waketu (Wakil Ketua) Mudika St. Maria Dolorosa, syapa lagi kalo bukan Mas Albertus Suwahyudi yang akrab di sapa Yudi or Yoyo (khusus untuk anak wilayah I yang tua-tua) coz mirip-mirip Teuku Rian di sinetron Si Yoyo, apanya gituu, yang pasti bukan parasnya, hehehe…

Karier organisasi mas-mas ini cukup panjang loh temans.  Dulu, sebelum ada Mudika lingkungan, mas yang satu ini udah lontang-lantung di Mudika Wilayah  I dan mentog jadi seksi perlap or keamanan, hehehe…dalam kepanitian Ad hoc pastinyo.  Tapi sekarang,,,wuih dia ’unjuk gigi’ sampai paroki!  Banyak banget kegiatan rohani dan kepemudaan yang diikutinya, mule dari sembayang sampe acara hura-hura a la  Orang Muda Katolik.  Keren kan ? 

Kebanyakan Mudika berpikir kalo ada waktu senggang aja nongkrong sama Mudika, cowo kelahiran 4 Juni 1988 ini nggak berpikir demikian.  Di tengah-tengah kesibukannya jadi mahasiswa dan atlet basket dikampusnya serta kehidupan remajanya yang suka ribet dengan pilihan pergaulan yang menawarkan kesenangan dunia, Si mas masih sempat menjadwalkan waktu untuk kumpul bersama temans Mudika, dari lingkungan sampai paroki.  Sering sekali dia ambil bagian dari kepanitiaan acara yang ada di berbagai tingkatan meski nggak jarang hanya sekedar jadi seksi sibuknya aja.  Buatnya kumpul-kumpul sama temans dalam komunitas Katolik sama pentingnya kumpul dengan teman di komunitas lainnya, tanpa harus kehilangan satu diantaranya.  Rahasianya adalah,,,”Selalu ada waktu untuk semua!” dan “gimana ngaturnya aja…” Pandangan ini pantas loh dicontoh Mudosers yang kerap berpendapat komunitas Orang Muda Katolik kurang penting…

Di Lingkungan sosok Yudi bisa disamakan dengan sosok Don Juan…Cewe Mudos mana yang nggak kenal “karisma” pembasket ini?! Postur tubuh Oke, hobi Basket, Kuliah dan.. gayanya itu loch yang cool-cool gimanaaaa gitu sampe cewe-cewe ABG Mudos gimana ya (garuk-garuk)..mmm gemez sampe ke ortunya, hahaha…tapi niy temen-temen akibat ke-Don Juan-nya itu sampai sekarang Mas Yudi belum dapet Cinta Sejati.  Kaya lagu Dewa aja, Yudi itu ibarat Arjuna yang mencari cinta…Ada yang berminat jadi Srikandi-nya ? Balas aja pandangan cintanya…hehehehe….

 

Albertus Suwahyadi (Yudi) . Jakarta, 4 Juni 1988 . Jl. BAret Biru III No. 35 Kel. Kalisari Kec. Pasar Rebo. 021-91571624 . Hobi : Basket, renang, membaca buku sains . Motto : Melakukan sesuatu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain…

2 Januari 2009 at 3:59 pm Tinggalkan komentar

Edisi Majalah Creackers Mados

Hai…hai…dalam beberapa tulisan kali ini akan ditampilkan tulisan-tulisan dari Majalah Creakers Mados (Kreasi dan aksi kerja Mudika St. Maria Dolorosa).

Selamat menikmati……

2 Januari 2009 at 3:53 pm Tinggalkan komentar


Klik tertinggi

  • Tidak ada
Januari 2009
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031